Follow Us @soratemplates

Sabtu, 23 April 2022

Manajemen Layanan Sistem Informasi pada PT Krakatau Steel (Persero), Tbk.

HUT Ke-50 Tahun, Krakatau Steel Luncurkan 6 Produk Baja Hilir 

Gambar 1

 Krakatau Steel (KRAS) meraup laba Rp 800 miliar hingga Agustus 2021 

Gambar 2 

 

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang kantor pusatnya beroperasi di Cilegon, Banten ini adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di Indonesia dan penting di Asia Tenggara pada bidang produksi baja. Didirikan pada tanggal 31 Agustus 1970, dengan Pemerintah Republik Indonesia sebagai 80% pemiliknya Krakatau Steel telah menghasilkan produk berupa baja lembaran panas dan dingin serta batang kawat. Tak hanya produknya yang unggul, perusahaan ini juga bergerak pada jasa rekayasa dan konstruksi, pemeliharaan mesin, konsultasi teknis serta penyediaan infrastruktur-suprastruktur. Dalam hal ini, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk selalu melakukan perubahan dengan meningkatkan efisiensi, utilitas, produktifitas dan konsistensi pada strategi pemasaran sehingga mampu meningkatkan laba dan volume penjualan.

Di samping itu, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk tentu pernah berada di keadaan yang membutuhkan keputusan cepat dan tepat serta analisis strategis oleh manajemen agar meningkatkan efisiensi dan efektivitas jalannya perusahaan. Karena inilah, digunakannya implementasi manajemen sistem informasi yang akurat karena dilakukan secara real-time.

Implementasi manajemen sistem informasi pada PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menggunakan sistem Enterprise Resource Planning (ERP), sistem Supply Chain Management (SCM) dan sistem Artificial Intelligence (AI).

1.    Sistem Enterprise Resource Planning (ERP)

ERP merupakan sistem informasi bagi perusahaan manufaktur dan jasa yang untuk memadukan antara proses bisnis perusahaan terkait dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menentukan penerapan ERP System Analysis and Program Development (SAP) dari Jerman oleh Wellenreuther, Hopp, Hector, Plattner dan Tschira (1977).

Terdapat Sembilan modul SAP yang diterapkan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yaitu :

a.    Modul FI (Financial)

b.    Modul MM (Material Management)

c.    Modul PM (Plant Maintenance)

d.    Modul HR (Human Resource)

e.    Modul CO (Controlling)

f.     Modul SD (Sales and Distribution)

g.    Modul PP (Production Planning)

h.    Modul QM (Quality Management)

i.     Modul PSIM (Project System and Investment Management)

Dengan diterapkan SAP ini, proses bisnis dapat beroperasi dengan maksimal dan meminimalkan biaya operasional yang tidak perlu.

 

2.    Sistem Supply Chain Management (SCM)

SCM adalah sebuah konsep yang dibutuhkan demi meningkatkan daya produksi perusahaan lewat mengintensifkan waktu, lokasi serta kuantitas bahan.

Demi membantu manajer pabrik dalam mengintegrasikan proses produksi, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk telah memilih SCM Manufacturing Execution System (MES) untuk menjamin efektivitas dari pelaksanaan operasi manufaktur sehingga hasil produksi mengalami peningkatan.

MES secara akurat mampu mengumpulkan data real-time mengenai production lifecycle, berangkat dari pesanan yang rilis hingga proses pengiriman barang jadi. MES juga menggabungkan data-data bill of material produk, kinerja pabrik, material management, work-in-progress (WIP) serta aktivitas pabrik lain saat itu juga. Sangat memungkinkan untuk melakukan penyusunan keputusan oleh manajemen pabrik guna mengetahui proses SCM dan dihrapkan adanya pengoptimalan proses produksi,

 

3.    Sistem Artificial Intelligence (AI)

AI diperuntukkan atas pengembangan mesin-mesin cerdas. Dalam riset AI, penting untuk memahami Bahasa dan menguraikan kemampuannya sehingga sampailah pada kesimpulan logiknya. AI menyelesaikan permasalahan melalui pendekatan pemikiran kemudian menyalurkan kepada pengguna bisnis.

Aset penting dalam suatu perusahaan ialah data dan informasi karena perusahaan dapat membuat keputusan di masa yang akan datang. Manajemen dalam pengambilan keputusan perlu akses ke data lebih cepat juga akurat tentang berbagai hal seperti pelanggan maupun pemilihan pasar yang berdampak pada laba perusahaan.

Oleh karena itulah, pada tahun 2019 manajemen PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mulai melangsungkan penerapan dari AI yaitu Business Intelligence (BI) sehingga data-data eksternal yang berdampak langsung pada perusahaan dapat segera diketahui manajemen karena cepatnya proses analisis.

Output dari penerapan BI akan selaras dengan konsep dari BI sendiri yaitu :

a.    Decision Support dapat memberikan pertimbangan-pertimbangan bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan beralaskan dari pengolahan data.

b.    Data Analys dapat menganalisis data hasil aktivitas perusahaan yang nantinya menghasilkan pengetahuan untuk peningkatan kinerja perusahaan.

c.    Situation Awarness mempersiapkan sistem untuk mencari dan menghasilkan data serta informasi kepada perusahaan saat mendapati kejadian darurat.

d.    Risk Analysis memberikan perhitungan dari risiko yang akan perusahaan hadapi mengenai kemungkinan atas akibat keputusan yang diambil oleh perusahaan.

e.    Data Sourcing yang akan mengakses informasi dari berbagai sumber data yang berbeda.

Beberapa contoh guna mendukung penerapan sistem informasi proses bisnis perusahaan yaitu:

a.    Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM)

b.    E-Procurement

c.    E-Reservation

d.    Bukti Tanda Terima Dokumen Online (BTTD Online)

e.    Sistem pengelolaan dokumen SMKS

f.     Human Capital Information

 

 

Daftar Pustaka :

1. Wikipedia

2. Researchgate

3. Personal Blog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar